-->

FAKTOR-FAKTOR SEORANG MANUSIA MATI DALAM KEADAAN KAFIR

advertise here



            Assalamu’alaikum Wr.. Wb. 

            Dengan segala rasa syukur kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua dan selawat salam kepada seorang yang sangat berpengaruh di dunia ini yang merupakan utusan dari Allah untuk semua ummat manusia di mukabumi ini, beliau adalah nabi sekaligus rasul yang digelar Al-Amin, yakni nabi Muhammad Saw.
            Dalam kesempatan ini saya akan menulis artikel sebagai padoman hidup dan ilmu pengatahuan agama khususnya ummat muslim di seluruh dunia yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR SEORANG MANUSIA MATI DALAM KEADAAN KAFIR”.
Artikel ini saya temukan dalam kitab  KASYIFUL GHAYBIYAH pada halaman 21-22, semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah kepada pengarangnya, di dalamnya diceritakan ada seorang murid bertanya kepada Abu Hanifah ( Imam Hanafi ), pertanyaannya lebih kurang begini.

Murid : Wahai guru kami, apa-apa saja yang menyebabkan seseorang mati dalam keadaan kafir ?
Abu Hanifah : Ada 3 perkara.

            Namun sebelum saya menjelaskan ketiga perkara tersebut, mari kita pahami dulu mati dalam keadaan kafir tersebut.
Mati dalam keadaan kafir merupakan suatu musibah yang paling menakutkan bagi seseorang muslim, bahkan melebihi ketakutan saat kiamat menjelang. Dimana mati dalam keadaan kafir ini dapat menghapus semua amalan-amalan semasa hidup kita dan nantinya kekal dalam neraka, na’uzhubillahi minha. Semoga Allah memberikan keselamatan iman kepada kita semua. Amin ya rabbal ‘alamin.

Faktor-faktor seseorang yang beragama Islam mati dalam keadaan kafir adalah :

1.      Tidak mensyukuri nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah Swt.
Berbicara tentang nikmat Allah Swt, semua kita sudah tahu bahkan banyak sekali yang bias dijadikan contoh. Namun, nikmat yang dimaksud disini adalah nikmat Iman dan nikmat Islam, yakni ‘AMAR MA’RUF NAHYI MUNGKAR, “menjalankan segala perintahNya, menjauhi segala laranganNya.” Seperti, menunaikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa, meninggalkan berjudi, menjauhi zina dan lain sebagainya.

2.      Meninggalkan takut akan mati
Yakni, lupa akan persiapan untuk mati. Memang mati ini tidak harus ditakuti karena biar bagaimanapun ia akan datang dengan sendirinya. Namun perbekalan untuk mati itulah yang mesti kita siapkan. Bagaimana keadaan kita dalam kubur ? siapa yang menemani kita dalam kubur ? itu semua bisa kita perolehi dengan memperbanyak amal shaleh.

3.      Menzalimi sesama manusia
Yaitu dosa-dosa kita terhadap sesama manusia yang pernah kita zalimi, seperti membunuh saudara kita, menjelek-jelekkan sesama manusia, memfitnah dalam lain sebagainya. Bila mana dosa kita tidak dimaafkan oleh orang yang bersangkutan maka tiada ampunan juga pada Allah Swt.

            Nah, dari uraian pertanyaan seorang murid kepada Abu Hanifah ini semoga kita dapat mengambil kesimpulan, dapat menjadi renungan bersama, dan semoga Allah memberikan keselamatan bagi Iman kita. Amin ya Rabbal ‘alamin.

            Hanya sekian tentang pembahasan “FAKTOR-FAKTOR SEORANG MANUSIA MATI DALAM KEADAAN KAFIR” mohon dimaafkan bila ada penulisannya salah atau alur ceritanya tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang tercantum dalam kitab, ini mohon dimaafkan. Maklumlah saya juga seorang hamba Allah Swt. yang tak luput dari salah. Sekian dan terimakasih.



WASSALAM.

1 blogger-facebook:

avatar

semoga ja kita tidak termasuk orang yang di atas aamiin :)

Terimakasih telah berkunjung di blog saya !!!
Semoga apa yang saya bagikan bermanfaat bagi anda.
Silahkan kirim kritik & saran melalui kolom komentar !!!

Click to comment